
Parabolic SAR adalah indikator yang bisa untuk menentukan titik exit. Posisi buy sebaiknya ditutup saat harga turun di bawah garis SAR, posisi short sebaiknya ditutup saat harga naik di atas garis SAR. Seringkali indikator ini juga bisa berfungsi sebagai trailing stop line.
Parabolic SAR adalah indicator yang cukup unik karena berbentuk titik lingkaran yang dengan mudah dibaca oleh para trader untuk mendapatkan informasi batas harga. Jika posisi long terbuka (yaitu, harga berada di atas garis SAR), garis Parabolic SAR akan naik, panjang pergerakan garis SAR tergantung pada skala pergerakan harga.
Parabolic SAR memilik 2 settingan, yaitu Step dan Maksimum.
Step merupakan nilai berkaitan dengan akselerasi. Standar angka step adalah 0.02. input ini berpengaruh pada sensitivitas indikator parabolic SAR yang anda pasang. Jika anda menambah angka tersebut, maka sensitivitasnya otomatis bertambah dan membuat banyak sinyal untuk anda. Ini dapat menyebabkan kebingungan.
Maksimum nilai standar nya adalah 0.2. Ini bisa dibilang angka ekstrem point.
Nilai indikator meningkat jika harga bar saat ini lebih tinggi dari bullish sebelumnya dan sebaliknya. Faktor akselerasi akan berlipat ganda pada saat yang sama, yang akan menyebabkan Parabolic SAR dan harga bersatu. Dengan kata lain, semakin cepat harga naik atau turun, semakin cepat indikator mendekati harga.
Kesimpulan :
Dalam penerapannya, Parabolic SAR bisa anda jadikan acuan entry maupun exit, bahkan menjadi titik dimana anda memasang stop loss. Ingatlah bahwa Parabolic SAR adalah indicator yang memberikan informasi tentang Stop dan Reverese.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar