Disclaimer

Materi yang disajikan adalah sebagai bahan edukasi, kami tidak menjamin 100% akurasi. Trading forex, stock & commodity salah satu instrumen investasi yang berisiko tinggi, tanggung jawab atas hasil dari segala keputusan ada pada Anda sendiri.

Selasa, 24 Agustus 2021

3 Fungsi Parabolic SAR (Stop And Reverse) Dalam Trading

Indikator Parabolic SAR dikembangkan untuk menganalisis pasar yang sedang tren. Indikator ini mirip dengan Moving Average dengan satu-satunya perbedaan bahwa Parabolic SAR bergerak dengan akselerasi yang lebih tinggi dan dapat mengubah posisinya dari segi harga.

Indikator berada di bawah harga di pasar bull (Tren Naik), dan diatas ketika pasar bearish (Tren Turun). Jika harga melintasi garis Parabolic SAR, indikator berubah, dan nilai selanjutnya terletak di sisi lain harga. Ketika pergantian indikator seperti itu benar-benar terjadi, harga maksimum atau minimum untuk periode sebelumnya akan menjadi titik awal. Ketika indikator berbelok, itu memberikan sinyal akhir tren (tahap koreksi atau datar).

Parabolic SAR adalah indikator yang bisa untuk menentukan titik exit. Posisi buy sebaiknya ditutup saat harga turun di bawah garis SAR, posisi short sebaiknya ditutup saat harga naik di atas garis SAR. Seringkali indikator ini juga bisa berfungsi sebagai trailing stop line.

Parabolic SAR adalah indicator yang cukup unik karena berbentuk titik lingkaran yang dengan mudah dibaca oleh para trader untuk mendapatkan informasi batas harga. Jika posisi long terbuka (yaitu, harga berada di atas garis SAR), garis Parabolic SAR akan naik, panjang pergerakan garis SAR tergantung pada skala pergerakan harga.


Parabolic SAR memilik 2 settingan, yaitu Step dan Maksimum. 

Step merupakan nilai berkaitan dengan akselerasi. Standar angka step adalah 0.02. input ini berpengaruh pada sensitivitas indikator parabolic SAR yang anda pasang. Jika anda menambah angka tersebut, maka sensitivitasnya otomatis bertambah dan membuat banyak sinyal untuk anda. Ini dapat menyebabkan kebingungan.

Maksimum nilai standar nya adalah 0.2. Ini bisa dibilang angka ekstrem point.


Nilai indikator meningkat jika harga bar saat ini lebih tinggi dari bullish sebelumnya dan sebaliknya. Faktor akselerasi akan berlipat ganda pada saat yang sama, yang akan menyebabkan Parabolic SAR dan harga bersatu. Dengan kata lain, semakin cepat harga naik atau turun, semakin cepat indikator mendekati harga.

Kesimpulan :

Dalam penerapannya, Parabolic SAR bisa anda jadikan acuan entry maupun exit, bahkan menjadi titik dimana anda memasang stop loss. Ingatlah bahwa Parabolic SAR adalah indicator yang memberikan informasi tentang Stop dan Reverese.

3 Fungsi Parabolic SAR :

1.Menentukan level titik entry. 
2.Sebagai penentu level stop loss. 
3.Mejadikan level exit point (take Profit)

Tonton juga videonya:


#tredingmudah | make trading so easy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar