Disclaimer

Materi yang disajikan adalah sebagai bahan edukasi, kami tidak menjamin 100% akurasi. Trading forex, stock & commodity salah satu instrumen investasi yang berisiko tinggi, tanggung jawab atas hasil dari segala keputusan ada pada Anda sendiri.
Tampilkan postingan dengan label Psikologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Psikologi. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 September 2022

2 Emosi Yang Sangat Berpengaruh Pada Trader


Banyak trader yang melakukan tradingnya dikendalikan dengan emosi, seperti terburu – buru melakukan exit trading padahal blum mencapai profit yang maksimal. Atau membiarkan trading merugi berlama – lama hingga tidak bisa dikendalikan lagi.

Padahal selain menggunakan analisa dan strategi yang baik, pengendalian emosi juga sangat diperlukan dalam bertrading. sehingga plan strategi yang dimilikinya dilakukan tidak dengan terburu – buru dan terstruktur. Itulah sebabnya trader juga harus belajar mengenai psikologi trading, agar bisa lebih mengendalikan emosi dan psikologinya saat bertrading.

Dalam pengambilan keputusannya, trader sangat dipengaruhi oleh 2 emosi yang kita kenal dengan nama “Fear & Greed”. Dimana Fear & Greed ini merupakan sebuah emosi yang mencangkup rasa takut dan keserakahan yang dimiliki oleh trader didalam dirinya.

1. Rasa Takut (Fear).

Tentunya emosi ini memang dimiliki oleh siapa saja, baik trader maupun orang biasa. Namun emosi ini akan menjadi sebuah hambatan bagi trader dalam melakukan tradingnya.

Sebagai trader pemula, saat melakukan tradingnya ternyata malah loss. Dengan mental yang lemah, trader tersebut menjadi takut kembali untuk memulai trading, ataupun karena terbawa dengan emosi yang tidak stabil, malah salah melakukan entry/ exit sehingga malah terjadi loss sekali lagi.

2. Keserakahaan (Greed).

Semua trader pastinya sangat mengenal jenis emosi yang satu ini, yaitu sebuah keinginan untuk memperoleh profit sebesar mungkin dalam waktu yang sangat singkat dan tidak memikirkan resiko yang didapatkan kelak.

Rasa serakah ini akan timbul, ketika trader memiliki rasa percaya diri yang tinggi setelah mendapatkan keuntungan berkali – kali. Sehingga trader akan terus mengulangi tradingnya tanpa perencanaan yang terstruktur dan terkesan sembarangan.

Mengontrol psikologi trading menjadi sangat penting, jika trader  berhadapan dengan kedua jenis emosi tersebut. Nah berikut adalah beberapa tips  yang perlu diketahui oleh trader dalam pengendalian psikologi tradingnya.

1. Lakukan trading sesuai dengan strategi/plan.

Trader harus konsisten terhadap strategi atau plan trading yang sudah dibuatnya. Rencanakan strategi trading dengan baik dan menggunakan analisa yang benar. Lalu eksekusikan plan tersebut dengan percaya diri dan tanpa keraguan.

2. Jangan terbawa emosi hingga melakukan Overtrade.

Trader yang memiliki psikologi trading lemah akan mudah tertarik untuk bermain dalam modal yang besar setelah profit berulang dengan berharap mendapatkan keuntungan kembali yang lebih besar. Hal ini tentunya malah akan merugikan, karena resiko atau loss menjadi sangat besar.

Kesimpulan :

Jadi sebagai trader, harus memastikan psikologi trading kita dengan baik, usahakan kita bisa mengendalikan diri kita ketika terjadi hal – hal yang tidak diinginkan saat trading.


Smoga bermanfaat.
#tredingmudah

Sabtu, 15 Januari 2022

Trading Itu Sederhana

 


Banyak trader menganggap trading itu mudah. Ikuti saja sistem trading yang telah ditentukan sebelumnya, tunggu beberapa saat, lalu menghasilkan profit.

Faktanya adalah: Trading itu sederhana, tapi tidak mudah. Sederhana dan mudah sering digunakan secara bergantian. Tapi sederhana dan mudah adalah kata yang berbeda dengan makna yang berbeda. Trader harus memahami perbedaan antara sederhana dan mudah. Ini penting bagi trader, karena pemahaman ini akan menentukan pola pikir tentang bagaimana Anda melihat trading.

Trading Itu Sederhana

Banyak trader yang ingin bisa menguasai semua teknik-teknik analisa dan indikator-indikator, padahal trading yang sebenarnya itu hanya fokus kapan kita akan masuk pasar dan di tingkat/level mana kita masuk pasar lalu dimana target dan kerugianya dan menggunakan analisa yang kita pahami dan apa yang dilakukan trader adalah tugas yang cukup sederhana yaitu:

1. Analisa pasar

Analisa pasar adalah kegiatan rutin seorang trader untuk mendapatkan informasi tentang trend yang sedang terjadi dan mencari peluang yang yang ada dipasar hari ini.

2. Siapkan order

Setelah menemukan peluang pasar kita tinggal menyiapkan Entry sesuai teknikal yang kita gunakan kapan waktunya Entry dan diharga berapa kita akan Entry jika memungkinkan bisa gunakan Pending Order agar kita tidak ketinggalan momen dan agar kita tidak perlu harus menunggu running untuk bisa dapat entry di harga yang sesuai rencana kita.

3. Jalankan sistem trading sampai menghasilkan Profit atau Cut loss.

Tahapan berikutnya yang tidak kalah penting yaitu konsisten dan disiplin dalan menjalankan rencana trading kita, saat kita Entry tentu sudah menetukan juga dimana kita akan Exit baik itu untuk Take Profit maupun Stop Loss-nya karena ini penting jangan sampai kita terbawa emosi saat trading karena mengabaikan Take Profit dan Stop Loss.

Setelah kita memasang target Exit-nya sesuai dengan rencana trading kita maka kita harus sabar untuk menunggu sampai tersentuh target Take Profit atau Stop Loss-nya.

"Trading pada dasarnya adalah kedisiplinan dalam mengikuti rencana trading"





Menjadi Trader Sukses Sulit Dicapai

Menjadi trader yang sukses sangat mirip dengan menjadi sukses dalam menurunkan berat badan, karena keduanya melibatkan melakukan hal-hal yang sederhana dalam teori namun sulit dalam praktik, kita akan banyak menemui godaan disekitar kita seiring waktu kita belajar trading.

Kebanyakan trader gagal karena mereka tidak dapat bertahan pada sistem trading mereka sendiri dan akhirnya mereka menyimpang untuk memberi jalan pada kebiasaan buruknya yaitu:

1. Terburu-buru dalan Open Posisi

Karena didasari pada rasa ingin mendapatkan lebih maka terkadang kita tidak sabar untuk menunggu sampai signal Entry itu muncul sesuai rencana trading kita sehingga kita Entry lebih awal dari rencana, dan tidak jarang justru harga berbalik tidak sesuai dengan harapan kita dan akhirnya berakhir dengan loss.

2. Menutup posisi lebih awal

Setelah Entry kita sudah mencapai profit terkadang kita tidak sabar untuk mengunggu sampai tersentuh target Take Profit dan akhirnya kita Close Order lebih awal karena ada rasa takut jika harga berbalik dan akhirnya terkena Stop Loss-nya.

Hal ini jika kita lakukan berulang-ulang maka Risk Reward Ratio kita tidak akan berhasil karena nilai Reward akan lebih kecil dari nilai Risk, karena profit yang kita dapatkan akan habis saat terkena Stop Loss kita karena Risk Reward Ratio yang kita gunakan biasanya 1:2.

3. Balas dendam setelah Cut Loss

Emosi kita terkadang menguasai saat kita terkena Stop Loss sehingga muncul keinginan untuk membalas kerugian yang baru saja kita alami dan akhirnya kita mengabaikan atau tidak lagi menggunakan rencana trading yang sebelumnya sudah kita buat.

Open posisi dengan jumlah lot yang besar dengan harapan jika untung sedikit saja sudah bisa mengembalikan kerugian sebelumnya tanpa disadari bahwa Entry tanpa perencanaan sangat beresiko ditambah lagi jumlah lot yang besar juga akan mempermudah terkena Over Trade.



Kesimpulan:

Trading itu sederhana tapi tidak mudah, kebanyakan trader tidak berhasil karena mereka tidak dapat melakukan hal-hal sederhana diatas. Jika mematuhi sistem trading sendiri, Anda akan menjadi trader yang sukses, mau belajar, berhati-hati dan melakukan persiapan lebih baik saat melakukan trading.


Semoga bermanfaat
#tredingmudah | make trading so easy

Sabtu, 25 Desember 2021

5 Sikap Trader Sukses



Kebanyakan trader menganggap bahwa trading hanyalah sekedar masalah teknis. Asal bisa mencari indikator yang hebat, pasti profit. Trading, baik itu saham, emas, atau forex, sebenarnya adalah tentang sikap. Untuk menjadi trader sukses, masalah teknis hanya berperan kecil. Sebaliknya sikap sangat dominan dalam menentukan keberhasilan seorang trader. 10% teknikal dan 90% sikap (attitude) karena sikap adalah cerminan mindset, emosi, dan kebiasaan seorang trader.


1. PASSION (semangat)

Dunia trading sangat luas cakupannya. Tanpa passion untuk belajar terus, Anda hanya akan cuma mengenal kulitnya saja. Trading bukan hanya tentang hal teknis, tapi juga tentang mengenal pasar, struktur pasar, kondisi makro, mikro, manajemen uang, psikologi, dan lain sebagainya. Bagi saya, menjadi trader berarti menjadi "neverending learner". Terus belajar adalah kunci kesuksesan dalam trading.




2. OBJECTIVITY (obyektif)

Salah satu sikap terbaik dalam melakukan analisis pasar adalah dengan bersikap obyektif. Tapi obyektivitas, analisis trading akan dicemari oleh emosi, rumor, atau bisikan teman. Akhirnya kita trading berdasar "feeling" belaka. Semakin kita bisa obyektif dalam menganalisis pasar, biasanya hasilnya akan lebih baik.




3. CONFIDENCE (percaya diri)

Saat membuka posisi trading, seorang trader harus melakukannya dengan percaya diri. Yaitu percaya pada sistem tradingnya, analisisnya. Dengan kepercayan diri, maka trader tidak akan mudah goyah pada rumor, analisis orang lain di sosmed, dan tentu saja disiplin menjalankan sistem tradingnya.




4. SINCERITY (ikhlas)


Tidak selamanya seorang trader akan untung terus. Suatu saat pasti mengalami rugi. Tidak Mau Rugi? Jangan Jadi Trader! Jika seorang trader tidak ikhlas, biasanya ia tidak akan mau cut loss. Akibatnya rugi tambah besar. Saat rugi, sikap terbaik adalah menerima, legowo, ikhlas. Trader yang bersikap demikian, maka pikirannya lebih tenang, tidak akan mencoba untuk membalas dendam pada pasar. Ia akan mau belajar trading lebih baik lagi, dibanding menyalahkan pasar.



5. HUMILITY (rendah hati)

Trader saat profit cenderung merasa hebat, merasa pintar, analisisnya jitu, dan akhirnya mengalami apa yang dinamakan over confidence. Ia merasa kalau trading lagi akan profit lagi dan membuka posisi dengan modal jauh lebih besar tanpa memperhitungkan nilai resiko yang juga jauh lebih besar. Saat take profit, lakukanlah dengan kerendahan hati. Bukan karena Anda pintar, tapi karena market sedang berbaik hati. 




Trading sebenarnya adalah tentang sikap. Tanpa sikap yang benar, Anda tidak akan bisa sukses menjadi trader. Sekali Anda bersikap salah, maka pasar akan menghukum Anda, cepat atau lambat. Seorang trader yang sudah berkecimpung lama di dunia trading, biasanya juga memiliki sikap yang positif seperti penuh semangat, obyektif, percaya diri, ikhlas, dan rendah hati.


Semoga bermanfaat
#tredingmudah | make trading so easy


Jumat, 08 Maret 2019

3 Waktu Trading Yang Berbahaya



Pada momen-momen ini sangat riskan untuk melakukan open posisi. Sebagai trader, tentunya Anda tahu bahwa waktu trading forex bisa kapan saja dalam kurun waktu 24 jam, 5 hari seminggu. Trader pun dapat menentukan sendiri apakah akan bertransaksi di pagi hari, siang, ataupun malam.

Namun, apakah Anda tahu akan adanya saat-saat berbahaya untuk bertrading forex? Pada momen-momen ini sangat riskan untuk melakukan open posisi, sehingga trader harus memiliki kewaspadaan tinggi.

1. Menjelang Penutupan Pasar Akhir Pekan

Detik-detik menjelang penutupan pasar pada Sabtu dini hari (waktu Indonesia Barat) menjadi momok bagi sebagian trader, sehingga banyak yang memilih untuk “tutup toko” saja di hari Jumat. Pasalnya, pergerakan harga menjelang penutupan pasar disinyalir susah dilacak.

Lebih dari itu, open posisi yang dilakukan terlalu dekat dengan waktu penutupan pasar berpotensi floating hingga hari Senin, melewati libur akhir pekan. Padahal, dalam masa itu dimungkinkan terjadi perkembangan-perkembangan mengejutkan yang mengakibatkan munculnya gap besar di awal pekan berikutnya. Target Profit (TP) maupun Stop Loss (SL) bisa gampang tersentuh; apalagi kalau tidak pasang SL, maka Margin Call pun bisa terjadi. Mengingat pergerakan ke depan susah dipetakan, maka banyak trader menghindari waktu trading forex ini.

Namun demikian, bukan berarti tabu bertrading atau membiarkan posisi floating di masa-masa tersebut. Trader yang sengaja “pasang jebakan” untuk profit dari gap yang akan muncul di hari Senin pun ada saja. Waktu trading forex manapun pada dasarnya mengandung risiko tersendiri. Pahami saja bahwa jika Anda siap bertrading dengan risiko lebih tinggi, maka potensi profit pun semestinya lebih menggiurkan.

2. Menjelang Event Terkait Situasi Politik Suatu Negeri

Tahun 2016 dan 2017 diramaikan oleh banyak sekali event semacam ini, ditandai dengan tajuk “referendum” dan “pemilu”. Karakteristik event politik adalah momennya tak bisa dipastikan, berbeda dengan rilis data ekonomi yang sudah terjadwal pada kalender forex. Dan biarpun para analis sudah memproyeksinya apa dampaknya bila kubu X mengalahkan Y, tetapi saja pergerakan harga spontan di pasar bisa berlawanan karena adanya faktor euforia.

Ambil contoh Pemilu Presiden AS tahun 2016 lalu. Jauh-jauh hari, para analis memperingatkan bahwa apabila Donald Trump terpilih maka akan memunculkan sederetan bahaya dan ketidakpastian. Namun, segera setelah ia mengalahkan Hillary Clinton, Dolar malah melejit kuat…dan baru sekitar sebulan setelahnya pasar kembali ingat kalau Trump merupakan ancaman bagi stabilitas ekonomi AS maupun Dunia.

Tak hanya event terkait politik. Sebagian trader pun akan menghindari waktu trading forex kapan saja yang berhubungan dengan rilis data ekonomi berpotensi dampak besar. Daripada terlindas volatilitas sesaat, lebih baik cari kesempatan di waktu trading forex lainnya.

Akan tetapi, hanya karena banyak yang menghindarinya dan menilai momen-momen tertentu sebagai waktu trading forex paling berbahaya, tak lantas berarti mustahil untuk profit. Nyatanya, ada juga golongan berjuluk News Trader yang justru sengaja mengincar momen perilisan data ekonomi berdampak tinggi.

3. Setelah Menang Besar

Apakah Anda termasuk orang yang mengalami loss segera setelah menang besar? Anda tak sendiri. Sindrom ini diderita oleh banyak sekali trader, khususnya pemula. Akar masalahnya ada pada kepercayaan diri berlebihan dan “nafsu” untuk mengejar profit lebih besar lagi.

Lalu, apakah sebaiknya kita stop trading setelah menang besar? Bukan begitu juga. Hanya saja, emosi diri yang hanyut terbawa kegirangan itu perlu dikendalikan jika Anda ingin menjadi trader sukses.

Agar tak terperosok dalam perangkap emosi, sudah banyak sekali artikel menekankan perlunya rencana trading (trading plan). Dengan rencana trading tersebut, Anda diharapkan sudah memiliki sistem trading tertentu dan tidak menyimpang dari aturan-aturan entry, exit, maupun risk/reward ratio di dalamnya. Tak peduli Anda akan bertransaksi di waktu trading forex paling menguntungkan ataupun paling berbahaya, rencana trading akan berperan sebagai “filter” dari mana Anda bisa menyaring apakah suatu peluang trading itu benar-benar potensial atau justru sebaiknya dilewatkan.

#Semoga bermanfaat …

Jumat, 01 Maret 2019

5 Tips Hindari Margin Call


Dalam dunia trading forex yang namanya Margin Call baik trader pemula maupun yang telah berpengalaman berusaha sebisa mungkin untuk menghindarinya.

Sebenarnya, Margin Call terjadi karena jumlah Loss pada posisi terbuka terus membesar dan menggerus Ekuity, sehingga jumlahnya tidak lagi memenuhi syarat minimum margin yang ditentukan dan hampir semua trader forex pernah bertemu dengan Mr. MC.

1. Pilih Mata Uang Dengan Spread Rendah.

Mata uang yang memiliki spread rendah biasanya mata uang mayor seperti EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD, USD/CHF, dan semacamnya. Pasangan-pasangan mata uang mayor juga memiliki likuiditas yang tinggi, sehingga lebih mudah untuk menghindari Margin Call yang disebabkan oleh volatilitas tak terduga.

2. Perhatikan Jumlah Equity.

Equity merupakan jumlah keseluruhan dana yang dimiliki oleh seorang trader Forex. Dalam trading forex, parameter Equity memudahkan kita untuk melakukan pemantauan terhadap dana di akun trading, karena telah mencakup perhitungan bersih dari parameter-parameter ya lain.

Untuk menghindari Margin Call, trader harus selalu menyadari besar Equity-nya. Jika tidak memungkinkan untuk membuka posisi, lebih baik keluar dari pasar. Hal inilah yang menyebabkan Margin Call terjadi, karena tanpa sadar telah melakukan trading melebihi ketahanan modal yang dimiliki.

3. Kendalikan Emosi.

Banyak trader yang belum bisa mengendalikan emosi trading, merasa panik ketika pasar bergerak tidak sesuai dengan prediksinya. hal itu tidak berarti strategi tradingnya salah. Setiap trader harus bisa menerima kenyataan bahwa posisinya bisa salah atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dengan menyadari sepenuhnya akan hal ini, maka seorang trader tidak seharusnya memikirkan kenapa ia salah posisi, melainkan tetap fokus pada pergerakan harga selanjutnya.

Jika Anda sudah memiliki pemahaman ini, maka Anda tak akan panik dan bereaksi berlebihan saat suatu posisi mengalami kerugian atau bahkan terkena Stop Loss.

4. Gunakan Manajemen Risiko.

Tentukan Manajemen Risiko sebelum mulai trading. Semua orang memiliki kesiapan untuk meraup profit, tetapi, sudahkah Anda menyiapkan diri untuk rugi? Hal inilah yang sering luput diperhatikan oleh orang-orang, sehingga mereka terjun ke dunia forex tanpa persiapan memadai.

Manajemen risiko dihadirkan sebagai batasan seberapa besar kerugian yang mampu Anda tanggung. Dengan memiliki aturan seperti ini,  Anda bisa lebih dulu membatasi Loss sebelum dana pada akun mencapai batas Margin Call. Menerapkan manajemen risiko juga berarti Anda sadar dengan ketahanan dana di akun trading, dan bisa bersikap realistis untuk mencegah kerugian melebihi kapasitas tersebut.

5. Hindari Overtrade

Membuka terlalu banyak posisi atau memasang lot yang terlalu besar merupakan aksi yang sangat berisiko. Untuk menghindari Margin Call, keserakahan adalah hal yang harus dihilangkan dari kebiasaan trading. Memperoleh keuntungan besar akan selalu beriringan dengan risiko kerugian yang besar pula, sehingga kondisi psikologis Anda sebagai trader menjadi mudah tertekan.

Maka dari itu, sebaiknya tetaplah atur target keuntungan yang risikonya sepadan dengan batas toleransi Anda. Tetaplah disiplin dengan rencana trading tersebut agar terjauh dari Margin Call.

Kesimpulan :

Terjadinya Margin Call adalah karena kebiasaan yang tidak mau membatasi kerugian. Penyebab terbesar dari terjadinya hal ini berasal diri sendiri, sehingga solusinya adalah kemauan Anda untuk merubah kebiasaan tersebut.

Minggu, 24 Februari 2019

4 Tips Trading Forex Mudah, Simple Dan Profit


Buat Anda yang sedang belajar forex, sudah menyelami dunia trading tapi masih sibuk memilah-milah strategi paling pas, ataupun yang telah handal dan akhirnya sependapat dengan anggapan yang menyatakan bahwa trading forex itu rumit.
Namun dibalik semua kerumitan itu, tahukah Anda jika cara trading forex sebetulnya bisa dibuat mudah dan simple?

Prinsip trading forex hampir mirip seperti membeli barang; yang lebih ruwet belum tentu lebih baik. Kalau yang Anda pahami ternyata adalah cara simple, lantas kenapa tidak digunakan? Karena untung rugi dan berhasil tidaknya trading, bukan bergantung pada seberapa sulitnya strategi yang diterapkan.

Berikut 4 Tips Trading Forex Mudah, Simple Dan Profit

1. Minimalkan Indikator

Saat pertama kali belajar analisa forex teknikal, Anda mungkin merasa terkesan dengan semua  Karena fungsi-fungsi yang dijelaskan semuanya terasa penting, dan akhirnya memasang terlalu banyak tool di chart trading.

Yang perlu dipahami di sini, terlalu banyak indikator justru berakibat buruk bagi trading Anda. Karena masing-masing indikator punya peran dan sinyal yang bisa berbeda satu sama lain. Jadi  Anda justru bisa dibingungkan oleh sinyal indikator yang saling silang.Sebaiknya, ambil 1 indikator pokok dan pilih 1 atau 2 indikator tambahan untuk mengkonfirmasi sinyal.

2. Open Posisi Berdasarkan Sinyal Entry

Sekilas terlihat mudah dilakukan, tapi nyatanya sulit untuk benar-benar dipraktekkan. Emosi menjadi faktor utama yang membuat kebanyakan trader melalaikan aturan ini. Jadi agar terhindar dari cara trading yang demikian, pastikan untuk selalu mematuhi sinyal entry dari strategi trading, apapun keadaannya.

Baik ketika Anda baru saja mengalami loss atau sedang melihat peluang bagus, jangan open posisi apabila syarat entry belum terpenuhi. Aturan trading untuk membantu mengenali peluang terbaik. Open posisi yang tak didasarkan pada sinyal entry punya peluang yang sangat kecil,

3. Close Posisi Sesuai Manajemen Risiko

Sesering apapun posisi Anda berakhir profit, tak ada gunanya jika jumlah profitnya lebih kecil daripada loss. Manajemen risiko diterapkan untuk menghindarkan Anda dari situasi serupa.

Salah satu resep yang direkomendasikan dalam cara trading forex yang simple tapi untung adalah pengaplikasian risk/reward ratio 1:2. Di sini, Anda bisa memanfaatkan kegunaan stop loss dan take profit.

Stop loss ditentukan berdasarkan batas toleransi risiko Anda, sementara take profit dihitung dari skala rasio. Umpamanya, Anda menentukan batas toleransi risiko sebanyak 10 pip per posisi. Dengan risk/reward ratio 1:2, maka take profit ditentukan dengan jarak 20 pip dari level entry. Mudah bukan?

4. Buat Jurnal Trading

Mencatat setiap kegiatan trading merupakan untuk keperluan evaluasi, yang perlu dilakukan guna mengembangkan skill trading. History pada jurnal trading bisa dimanfaatkan untuk menemukan kesalahan dan belajar darinya, memperbaiki cara trading forex yang berpotensi, atau mengganti hal-hal yang membebani pencapaian profit.

Untuk menulis jurnal trading caranya sangat mudah. Anda bisa mencatat kapan saat melakukan eksekusi, apakah sudah disertai sinyal dan sesuai trading plan atau tidak, serta berapa perolehan yang didapatkan.

Penutup :

Dalam menentukan tipe strategi, teknik, dan indikator, memang sebaiknya disesuaikan dengan pemahaman Anda. Namun jika ingin menerapkan strategi pilihan dengan konsep cara trading mudah  Anda bisa mempertimbangkan penggunaan 4 Tips di atas.

#Smoga bermnafaat...

Kamis, 21 Februari 2019

3 Style Trader Forex

Trader dapat kita jadikan 3 kelompok berdasarkan cara dan waktu tradingnya. Trader yang saya maksudkan disini adalah trader individu atau organisasi atau institusi keuangan yang trading untuk memperoleh profit dari fluktuatif nilai mata uang, Anda termasuk yang mana?




1. Trader Scalping

Trader seperti ini menerapkan cara scalping yaitu melakukan banyak order namun target perolehan pips yang sedikit antara 8 – 20 pips. Biasanya trader ini memanfaatkan banyak waktu didepan komputer untuk mengawasi pergerakan nilai mata uang. Trader ini cukup ketat dalam mengelola margin, biasanya mereka menggunakan Stop Loss karena tidak ingin kerugian mereka menjadi banyak.

2. Trader Intraday

Trader Intraday adalah perdagangan yang diarahkan pada perolehan keuntungan dalam satu hari. Trader jenis ini banyak menghabiskan waktu didepan komputer namun tidak mesti mengawasi pergerakan harga mata uang setiap saat. Target perolehan pips mereka lebih besar dari trader scalping, biasanya antara 20-80 pips. Namun frekuensi ordernya lebih sedikit dibandingkan trader scalping.

3. Trader Swing

Swing trading adalah sebuah gaya trading yang mencoba untuk menangkap keuntungan dalam pasar mata uang dalam waktu satu sampai empat hari. Swing trader menggunakan analisa teknikal untuk memilih mata uang dengan harga momentum jangka pendek. Para pedagang ini tidak tertarik pada nilai fundamental, tetapi lebih pada tren harga dan pola.

Trader ini tidak selalu mengawasi komputer setiap saat karena mereka cukup longgar dalam mengelola margin. Mereka bisa menahan loss hingga ratusan pips dan tidak banyak yang menggunakan Stop Loss atau kalaupun menggunakan Stop Loss dengan pips yang besar. Makanya tidak mengherankan bila trader ini meng-close order hingga berhari-hari. Target perolehan pips trader ini besar, biasanya lebih dari 80 pips.

#Semoga bermanfaat …

Minggu, 17 Februari 2019

3 Tips Optimalkan Profit

Bagaimana Cara Membuat Trading Forex Menguntungkan?

Ingat bahwa keuntungan pada disiplin bisnis adalah bagaimana cara menghasilkan penerimaan (posisi profit) lebih besar daripada pengeluaran (posisi rugi, biaya trading, sarana trading).

Berikut adalah 3 tips untuk mengoptimalkan penghasilan trading forex:

1. Rasio Risk dan Reward

Setiap kali hendak membuka posisi, Anda harus memutuskan apakah rasio resiko terhadap reward cukup realistis untuk mencapai target profit. Paling tidak Reward 2 kali lebih besar dari Risk harus bisa Anda capai dengan meletakkan TP dua kali lebih besar dari SL.

2. Money Management

Money management menitikberatkan pada kontrol resiko. Anda akan mengatur seberapa besar resiko yang akan Anda tanggung setiap kali OP dengan position sizing dan peletakkan SL dan TP sebagai exit.

3. Konsisten Pada Sistem Trading.

Buatlah sistem trading untuk menentukan langkah-langkah pembukaan dan penutupan posisi. Jika Anda menerapkan kedisiplinan dalam menjalankan sistem trading secara konsisten, akan lebih mudah untuk menghitung dan memanajemen resiko serta perolehan profit.

Kesimpulan

Trading forex bukan termasuk salah satu bentuk bisnis konvensional, namun bukan berarti Anda bisa berharap menghasilkan profit dalam jumlah besar hanya dari spekulasi belaka. Disiplin bisnis dapat diaplikasikan pada trading forex, terutama agar penghasilan (posisi profit) dapat dikelola secara optimal untuk menunjang biaya dan pengeluaran (posisi loss dan biaya trading) untuk menghasilkan keuntungan.

#tredingmudah

Selasa, 12 Februari 2019

Bagaimana Membuat Bisnis Forex Menguntungkan



Setelah Anda memahami dan merencanakan anggaran berdasarkan biaya-biaya trading forex di atas, sekarang saatnya berfokus pada bagaimana cara memperoleh dan mempertahankan keuntungan.

Ingat bahwa keuntungan pada disiplin bisnis adalah bagaimana cara menghasilkan penerimaan (posisi profit) lebih besar daripada pengeluaran (posisi rugi, biaya trading, sarana trading). Berikut adalah tips untuk mengoptimalkan penghasilan dari trading forex:

1. Utamakan Rasio Risk dan Reward

Setiap kali hendak membuka posisi, Anda harus memutuskan apakah rasio resiko terhadap reward cukup realistis untuk mencapai target profit. Paling tidak rasio 2R (Reward 2 kali lebih besar dari Risk) harus bisa Anda capai dengan meletakkan TP dengan raihan pip dua kali lebih besar dari SL.

2. Fokus pada Money Management

Money management menitikberatkan pada manajemen dan kontrol resiko. Anda akan mengatur seberapa besar resiko yang akan Anda tanggung setiap kali OP dengan position sizing dan peletakkan SL dan TP sebagai exit.

3. Jangan terjebak Overtrade

Anda tidak perlu mengambil resiko berlebihan dengan OP terlalu banyak demi menghasilkan profit. Pertimbangkan untuk membatasi resiko trading forex dengan membuka posisi hanya pada saat sinyal dengan kualitas tinggi muncul, layaknya bertrading seperti penembak jitu.

4. Gunakan sistem trading secara konsisten

Buatlah sistem trading untuk menentukan langkah-langkah pembukaan dan penutupan posisi. Jika Anda menerapkan kedisiplinan dalam menjalankan sistem trading secara konsisten, akan lebih mudah untuk menghitung dan memanajemen resiko serta perolehan profit.

Kesimpulan

Trading forex memang bukan termasuk salah satu bentuk bisnis konvensional, namun bukan berarti Anda bisa berharap menghasilkan profit dalam jumlah besar hanya dari spekulasi belaka saja. Disiplin bisnis dapat diaplikasikan pada trading forex, terutama agar penghasilan (posisi profit) dapat dikelola secara optimal untuk menunjang biaya dan pengeluaran (posisi loss, biaya trading dan sarana trading) serta menghasilkan keuntungan.

#Semoga bermanfaat …

Senin, 11 Februari 2019

Menentukan Stop Loss Dengan Mudah

Stop loss sangat penting dalam me-manage resiko karena setelah kita menentukan level stop maka kita bisa menentukan ukuran lot atau position size pada trade yang akan kita lakukan. Sebagai bagian dari rencana bisnis, stop loss adalah biaya yang harus ditanggung untuk bisnis sebagai trader. Stop loss akan memaksa kita keluar dari pasar jika ternyata posisi trading kita salah terlepas dari emosi kita yang ingin tetap bertahan dan mengharap pergerakan harga akan kembali sesuai dengan yang kita inginkan.

Keinginan untuk tetap bertahan tersebut sering kali menyebabkan kerugian yang cukup besar dan pada akhirnya membuat akun kita hancur. Trading tanpa menggunakan stop loss adalah kesalahan fatal yang harus kita hindari. Namun demikian, membicarakan stop loss sering dianggap kurang menarik dan bukan prioritas utama dalam trading meskipun sebenarnya adalah hal yang paling penting yang mesti diperhitungkan sebelum membuka posisi. Jika kita tidak tahu bagaimana menentukan level stop bisa jadi hasil akhir trading tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Pada kenyataannya, hasil trading kita secara keseluruhan bergantung dari penempatan level stop loss yang proporsional dan logis, sehingga kita bisa menjalankan money management sebagai mana mestinya. Dengan money management yang memadai, kita akan bisa menghasilkan profit yang konsisten dalam jangka panjang.

Menentukan Stop Loss Berdasarkan Modal

Banyak trader yang menentukan stop loss dengan cara berdasarkan pada manajemen modal bisanya yang sering digunakan 3% sampai 5% dari modal sebagai nilai resiko, contoh : Modal $1000 maka besaran resiko yang harus ditanggung setiap transaksi adalah $50 (resiko 5%). tentunya jika menggunakan besaran lot 0.1 maka nilai stop loss sama dengan 500pips



Maka meggunakan metode stop loss diatas kita pada dasarnya memiliki 20 kali kesempatan dalan trading, asumsi 20 kali kita loss berturut-turut maka modal kita habis.

Menentukan Stop Loss Berdasarkan Level Support/Resistance Terdekat

Untuk membuktikan kebenaran posisi yang kita buka, stop loss ditempatkan di bawah level support terdekat untuk posisi buy atau di atas level resistance untuk posisi sell. Jika level tersebut ditembus, berarti posisi yang kita buka salah. Berikut ini stop loss yang ditentukan dibawah level support yang secara logika akan ditembus jika memang posisi kita salah.

Tentukan Stop Loss Sebelum Menentukan Target Profit

Besarnya stop loss hendaknya ditentukan sebelum menentukan level target profit. Hal ini penting untuk menentukan position size sebelum entry. Selain itu, setelah ditentukan, besarnya stop loss seharusnya tetap dan tidak diperbesar, tetapi bisa digeser ke level breakeven jika pergerakan trend sedang kuat, bisa digeser secara manual atau dengan menggunakan fasilitas trailing stop.

#Semoga bermanfaat …