Pivot point digunakan untuk menentukan potensi area support dan resisten dalam analisis teknikal dengan menggunakan rumus perhitungan yang tidak rumit sebenarnya apalagi sekang para trader sudah dimudahkan dengan adanya aplikasi Pivot Point Calculator yang bisa digunakan seara gratis.
Kita tinggal masukan angka High, Low dan Close hari sebelumnya maka langsung akan muncul angka hasil perhitungan Pivot Point yaitu meliputi :
Resistance 3 (R3)
Resistance 2 (R2)
Resistance 1 (R1)
Pivot
Support 1 (S1)
Support 2 (S2)
Support 3 (S3)
Berikut 3 tips untuk menjadi day trader dengan strategi Pivot Point.
1. Tentukan Produk.
Pilih produk yang memiliki pola tranding bagus seperti EURUSD, GBPUSD, USDCAD dll. karena teknikal Pivot Point ini berfungsi untuk membaca tren, jadi kita sifatnya follow tren.2. Level Entry Pivot Point.
Level kunci dari sebuah tren pasar hari ini ditentukan dari nilai rata-rata perdagangan kemarin dengan memunculkan level support 1 (S1), resisten 1 (R1) , support 2 (S2), resisten 2 (R2), support 3 (S3), dan resisten 3 (R3).Tren turun ketika harga breakout level S1 dengan target S2/S3 sebagai TP (Take Profit).
Tren naik ketika harga breakout level R1 dengan target R2/R3 sebagai TP (Teke Profit)
3. Level SL (Stop Loss).
Level Stop Loss bisa menggunakan :- Level Pivot Point
- Risk Money Management
Suatu hal yang penting untuk menentukan stoploss di setiap transaksi. Hal ni dilakukan untuk mengantisipasi kerugian yang besar dalam trading kita. Karena pasar terkadang memberikan false signal sehingga kita bisa saja salah menentukan posisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar