Disclaimer

Materi yang disajikan adalah sebagai bahan edukasi, kami tidak menjamin 100% akurasi. Trading forex, stock & commodity salah satu instrumen investasi yang berisiko tinggi, tanggung jawab atas hasil dari segala keputusan ada pada Anda sendiri.

Kamis, 11 April 2019

Mengenal Fundamental Producer Price Index (PPI)


Producer Price Index (PPI) termasuk salah satu indikator fundamental yang perubahannya setiap bulan diamati oleh pelaku pasar keuangan. Di pasar forex khususnya, trader akan mengamati PPI dari Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan negara manapun yang mata uangnya diperdagangkan. Apa itu Producer Price Index?

Pengertian Producer Price Index (PPI)

Producer Price Index (PPI), atau dalam bahasa Indonesia disebut Indeks Harga Produsen, adalah indeks yang mengukur perubahan pada harga jual yang diterima oleh produsen barang dan jasa di suatu negara dalam suatu periode tertentu. PPI merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk memperkirakan tingkat inflasi.

PPI mengukur perubahan harga barang dan jasa dari perspektif penjual; berbeda dengan Consumer Price Index (CPI) yang memantau dari kacamata konsumen. Dari segi data, perbedaan utama keduanya terletak pada angka mark-up, pajak penjualan dan biaya operasional produsen. Selain itu, perubahan harga di tingkat produsen akan berdampak langsung pada harga beli konsumen.

Contoh data Production Price Index yang akan dirilis


Pentingnya Indikator PPI

PPI merupakan indikator awal bagi harga barang dan jasa di tingkat distributor (Wholesale Price Index/WPI) dan CPI. Perubahan harga di tingkat produsen akan langsung berdampak pada distributor, retailer, dan pada akhirnya konsumen. Dari urutan kejadiannya, indikator PPI sebenarnya adalah yang pertama kali menunjukkan tingkat inflasi, sehingga biasa digunakan sebagai patokan untuk memprediksi angka CPI.

Dengan memperhatikan perubahan PPI, analis bisa mengetahui sebab perubahan CPI. Jika misalnya CPI naik lebih cepat dari kenaikan PPI, maka tentunya ada faktor lain yang menyebabkan distributor dan retailer menaikkan harga jualnya, hingga inflasi meningkat lebih besar dari perkiraan.

Bagi konsumen dan investor, memperhatikan trend PPI maka bisa memprediksi arah inflasi. Terutama bagi investor. Akibat inflasi memang tidak sedramatis crash di pasar, namun bisa menggerogoti return dan merusak portofolio investasi.

Naik-Turunnya PPI Di Pasar Forex

Kenaikan Producer Price Index mengindikasikan terjadinya peningkatan harga-harga di tingkat produsen (inflasi), sekaligus menandakan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, penurunan PPI mengindikasikan perlambatan inflasi.

Apabila perlambatan inflasi berlangsung terus menerus, maka dapat mengancam kondisi perekonomian keseluruhan yang tercermin dalam angka Gross Domestic Product (GDP) negatif.  Inflasi negatif, atau yang disebut juga sebagai deflasi, apabila berkepanjangan maka bisa menimbulkan resesi.

Ini tidak lantas berarti inflasi tinggi itu baik. Bila inflasi terlalu tinggi, maka biaya hidup masyarakat bakal membengkak dan berimbas buruk bagi perekonomian. Yang terbaik adalah bila inflasi tumbuh moderat sesuai dengan target yang dipatok bank sentral .

Untuk mencegah hal yang tak diinginkan, maka ketika terjadi penurunan inflasi terus menerus, bank sentral akan berusaha dengan mendongkrak inflasi ke level positif. Misalnya dengan menurunkan suku bunga untuk mengimbanginya. Sebaliknya, jika inflasi melonjak tak terkendali, maka bank sentral akan menaikkan suku bunga.

Smoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar