MACD digunakan oleh trader untuk memahami kapan harga tersebut akan bersifat bullish atau bearish. Indikator ini disukai setiap trader karena kemudahannya dan fleksibilitasnya. Sebab, indikator ini bisa digunakan baik untuk melihat tren maupun momentum. Makanya, MACD sering digunakan oleh para trader di pasar saham, obligasi, komoditas, dan valuta asing.
Di bawah ini Anda dapat menemukan deskripsi kondisi saat MACD mengirimkan sinyal untuk entry.
Sinyal Buy
Reverse
Berbalik — osilator berbalik ke atas (osilator naik pada batang yang dianalisis dan turun pada batang sebelumnya).
Crossover of the main and signal line
Persimpangan garis utama dan sinyal — garis utama berada di atas garis sinyal pada batang yang dianalisis dan di bawah garis sinyal pada batang sebelumnya.
Crossing the zero level
Melintasi level nol — garis utama berada di atas level nol pada batang yang dianalisis dan di bawah level nol pada yang sebelumnya.level at the previous one.
Sinyal Sel
Reverse
Berbalik — Osilator berbalik ke bawah (osilator turun pada batang yang dianalisis dan naik pada batang sebelumnya).
Crossover of the main and signal line
Persimpangan garis utama dan sinyal — garis utama berada di bawah garis sinyal pada batang yang dianalisis dan di atas garis sinyal pada batang sebelumnya.
Crossing the zero level
Melintasi level nol — garis utama berada di bawah level nol pada batang yang dianalisis dan di atas level nol pada yang sebelumnya.
Kekurangan MACD
Selayaknya analisis teknikal lainnya, penggunaan MACD pun tak luput dari kekurangan. Dalam hal ini, kekurangan dari MACD adalah menunjukkan sinyal akan adanya tren harga yang berbalik arah, namun ternyata prediksi tersebut gagal terjadi.
Peristiwa ini sering terjadi ketika harga bergerak dalam fase konsolidasi, atau mencari pergerakan harga yang baru.
Semoga bermanfaat,
Salam #tredingmudah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar