Disclaimer

Materi yang disajikan adalah sebagai bahan edukasi, kami tidak menjamin 100% akurasi. Trading forex, stock & commodity salah satu instrumen investasi yang berisiko tinggi, tanggung jawab atas hasil dari segala keputusan ada pada Anda sendiri.
Tampilkan postingan dengan label Teknikal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknikal. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Maret 2022

Indikator ADX Untuk Mengetahui Awal Suatu Trend Dan Kekuatannya

 


Average directional index (ADX) adalah indikator analisa teknikal yang dapat digunakan untuk menentukan kekuatan sebuah trend.

ADX dapat menunjukkan kapan trend dimulai, seberapa besar kekuatan trend, sampai waktu trend mulai melemah. Karena itu, indikator ADX dapat memberikan kemudahan bagi trader dalam menganalisa kecenderungan pasar.

Komponen Indikator ADX

Indikator ADX digunakan untuk menghitung kekuatan trend, terlepas apakah itu trend naik ataupun trend turun. Tampilan indikator ADX itu sendiri memiliki tiga komponen utama, antara lain:

Positive Directional Indicator (+DI)
Garis indikator yang mengukur kekuatan saat harga naik (uptrend) pada periode tertentu.

Negative Directional Indicator (-DI)
Garis indikator yang mengukur kekuatan saat harga turun (downtrend) pada periode tertentu.

Average Directional Indicator (ADX)
Gabungan dari garis (+DI) dan (-DI) yang sudah difilter dengan Moving Average.

ADX tidak menunjukkan arah trend, tapi untuk mengukur seberapa kuat arah trend tersebut. perhatikan contoh gambar di bawah ini:


Cara Mengukur Kekuatan Trend

Di dalam trading menggunakan ADX, terdapat parameter yang bisa disetting dalam angka 0 hingga 100, dimana parameter tersebutdigunakan untuk mengukur kekuatan arah trend. Untuk lebih mudah memfilter parameter tersebut, bisa menggunakan hitungan 0, 25, 50, 75, 100. Dimana dari parameter tersebut dapat dibagi menjadi empat katergori, antara lain:

    NILAI ADX       KATEGORI KEKUATAN TREND
         0 - 25                                 LEMAH
        25 - 50                                   KUAT
        50 - 75                            SANGAT KUAT
       75 - 100                  LEBIH DARI SANGAT KUAT

Mengetahui Saat Market Sideways

Pada saat indikator ADX berada di bawah level 25 atau berada di bawah garis +DI dan –DI, maka dapat dikatakan pasar dalam kondisi ranging atau sideways.

Harga bergerak dalam area antara level support atau resistance, sebelum menentukan arah trend selanjutnya.

Saat pasar dalam kondisi ranging, lebih baik tidak melakukan open posisi sampai ada tanda pasar kembali menunjukkan trend pergerakannya.

Sebagai contoh bisa perhatikan gambar berikut:


Mengidentifikasi Awal Sebuah Trend

Kegunaan lain dari indikator ADX adalah dapat mengidentifikasi potensi awal suatu trend baru dalam pasar. Caranya adalah dengan memantau pergerakan garis ADX yang bergerak di bawah level 25 yang hendak mengarah ke atas, sebagai sinyal pasar sedang menuju ke suatu trend baru.

Ketika pasar semakin lama dalam kondisi ranging, maka semakin besar potensi yang diberikan oleh pasar ke dalam potensi trend tersebut. Disinilah saat yang tepat untuk masuk pasar yaitu diawal sebuah trend. 

Untuk lebih jelasnya bisa lihat contoh gambar berikut:



Semoga bermanfaat
#tredingmudah | make trading so easy


Selasa, 22 Februari 2022

Mengenal Level Entry Exit Pivot Point Saat Market Sideway Dan Trending




Seperti kita ketahui bersama, support & resistance adalah level di mana harga akan memantul kembali ke arah sebelumnya. Secara tampilan, pivot point mirip dengan fibonacci, karena memiliki sejumlah level support & resistance. Bedanya, level pivot sifatnya lebih objektif.

Yang sering digunakan adalah Pivot Point Harian, yaitu Pivot Point yang dihitung berdasarkan harga penutupan hari sebelumnya.

Cara klasik yang sering digunakan dalam menghitung pivot point, adalah dengan memperhatikan rumus pivot point berikut:

Pivot points (PP) = (harga tertinggi + harga terendah + harga penutupan) / 3
Resistance pertama (R1) = (2 x PP) – harga terendah
Support pertama (S1) = (2 x PP) – harga tertinggi
Resistance kedua (R2) = PP + (harga tertinggi – harga terendah)
Support kedua (S2) = PP – (harga tertinggi – harga terendah)
Resistance ketiga (R3) = harga tertinggi + 2 (PP – harga terendah)
Support ketiga (S3) = harga terendah – 2 (harga tertinggi – PP)


Namun sekarang sudah lebih mudah bagi pengguna Meta Trader 4 bisa langsung memasang Pivot Point Calculator di Meta Trader 4 dan aplikasi akan langsung menghitung level Pivot, Support dan Resistance begitu kita membuka chart pada Meta trader 4 kita.


Untuk setup Auto Pivot Point pada Meta Trader 4 silahkan tonton video tutorial ini

Strategi Trading Menggunakan Pivot Point

Strategi trading menggunakan level pivot kurang lebih sama seperti support & resistance. Saat harga berkali-kali bergerak ke arah sebuah level support atau resistance lalu memantul kembali, maka makin kuatlah level support atau resistance tersebut.

kondisi Pasar Sideway

Jika harga mendekati salah satu level resistance (R1, R2, R3), Anda bisa pasang posisi sell dan menempatkan stop loss sedikit di atas level resistance.

Jika harga mendekati salah satu level support (S1, S2, S3), Anda bisa pasang posisi buy dan tempatkan stop loss sedikit di bawah level support.

Pada cara trading konservatif (cara bouncing), Take Profit ditentukan beberapa pip di atas atau di bawah level pivot sebelumnya/sesudahnya.

Kondisi Pasar Trending

Seperti support & resistance standar, tidak selamanya harga terus bergerak naik dan turun di level-level support & resistance. Sering kita temukan harga terus naik atau pun turun setelah bersinggungan dengan salah satu level tersebut. Inilah yang dinamakan dengan breakout.

Salah satu keuntungan level pivot adalah indikator ini juga bisa digunakan untuk mencari tahu kapan kiranya sebuah trend terbentuk, sekalian mengikuti trend tersebut lebih awal dan mendapatkan keuntungan lebih banyak lagi!

Bila Anda menggunakan cara breakout, maka penentuan level Take Profit adalah pada level Pivot sebelumnya dan Stop Loss bisa ditentukan pada level terendah bar sebelumnya.

Sebagai Penentu Sentimen Pasar

Sentimen pasar dalam hal ini adalah kecenderungan pergerakan harga untuk bullish atau bearish. Yang umum digunakan sebagai patokan adalah harga pembukaan (opening price) pada sesi perdagangan hari itu. Misalnya, jika pada sesi Asia, harga dibuka di atas Pivot Point, maka pada sesi tersebut sentimen pasar akan cenderung bullish, sebaliknya jika dibuka dibawah Pivot Point maka kecenderungan pasar adalah bearish. Namun konsisi ini akan berubah jika sudah memasuki pasar Eropa dan Amerika.

Untuk lebih jelas silahkan tonton video tutorialnya: https://youtu.be/zdXFXQOBABY


Semoga bermanfaat
#tredingmudah | make trading so easy

Jumat, 11 Februari 2022

Mengenal 2 Fungsi Fibonacci Retracement Dalam Trading



Ada beragam analisis teknikal dan indikator yang bisa digunakan oleh banyak trader, salah satunya adalah indikator forex populer yaitu Fibonacci retracement. Menariknya, indikator ini menggunakan teori deretan angka yang ditemukan lebih dari 700 tahun yang lalu.

Leonardo da Pisa atau yang lebih dikenal dengan nama Leonardo Fibonacci, merupakan seorang ahli matematika asal Italia. Ia menemukan rangkaian angka sederhana yang kemudian dijadikan rasio untuk menjelaskan berbagai kejadian alam. Rasio Fibonacci dimulai dari baris angka sederhana seperti: 0,1,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,144, dan seterusnya.

Untuk mendapatkan angka ini, caranya sangat mudah. Dimulai dari dua angka pertama, bila dijumlahkan akan mendapatkan angka yang ketiga, 0+1=1, 1+1=2, 1+2=3, dan seterusnya. Uniknya, jika Anda membagi salah satu angka dengan angka berikutnya, Anda akan mendapatkan angka desimal 0,618 (setelah dibulatkan), contohnya 34:55=0,618.

Dengan teori serupa yang sederhana, indikator forex Fibonacci menggunakan deretan angka-angka tertentu. Pada prakteknya, analisis teknikal menggunakan Fibonacci dilakukan dengan menarik garis untuk menghubungkan dua titik ekstrim pada grafik harga aset, yaitu titik tertinggi (high) dan titik terendah (low).

Setelah itu, trader membagi jarak vertikal antara kedua titik ekstrim itu berdasarkan rasio Fibonacci yaitu 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, serta 100% dan menghasilkan berupa garis horizontal yang menandai level-level support dan resistance potensial dalam pergerakan harga sebelumnya dan berikutnya.

Sederhananya, indikator Fibonacci retracement adalah analisis teknikal yang membantu trader untuk menemukan level support dan resistance potensial dan digunakan untuk menentukan target entry, take profit (TP) dan stop loss (SL).

Cara menggunakan Fibonacci Retracement

Dengan menggunakan indikator fibonacci retracement ini, Anda bisa menentukan kisaran area yang berpotensi sebagai support dan resistance dengan cukup mudah.

Selain itu, Fibonacci Retracement bisa dimanfaatkan dengan baik saat pasar sedang dalam keadaan trending, baik di posisi uptrend maupun downtrend. Namun indikator ini juga bisa diterapkan pada pasar yang sedang dalam kondisi sideways.

Untuk bisa menemukan level-level fibonacci, Anda harus terlebih dahulu menemukan titik-titik tertinggi dan terendah yang signifikan. Titik-titik tersebut kita sebut sebagai swing high dan swing low.




Ada enam (6) level Fibonacci Retracement yang perlu Anda ketahui, yaitu:
  • Level 0.0%
  • Level 23.6%
  • Level 38.2%
  • Level 50%
  • Level 61.8%
  • Level 100%.

Beberapa level inilah yang dijadikan sebagai area acuan atau referensi oleh para trader dalam menentukan area support dan resistance. Diantara level tersebut, level fibonacci yang cukup populer adalah level 38.2%, 50%, dan 61.8% biasa disebut Golden Area.




Di kisaran salah satu dari ketiga level tersebut, seringkali memunculkan sinyal buy atau sell dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi.

Ada fakta menarik di balik Level 50%. Level ini sebenarnya bukan berasal dari rasio Fibonacci, namun banyak trader sering memperhatikan level ini.

Karena pergerakan harga pada level tersebut memiliki kecenderungan untuk melanjutkan ke suatu arah tertentu setelah melewatinya.

Jika harga tembus level 50% mengarah ke atas, maka reli harga kemungkinan akan sampai level 0.0%. Sebaliknya, jika harga berhasil menerobos level 50% ke arah bawah, maka kemerosotan harga kemungkinan akan berlanjut hingga level 100.0%.




Fungsi Fibonacci Retracement Dalam Trading

Fibonacci Retracement cocok digunakan saat pasar sedang mengalami trending ataupun sideway. Konsep dasar Fibonacci Retracement adalah mencari sinyal untuk “buy” di area support dan “sell” di area resistance. Konsep tersebut dapat dieksekusi dengan mencari swing high dan swing low dengan area Fibonacci Retracement yang digunakan adalah 38.2, 50 dan 61.8.

1. Ketika pasar trending.

Ketika pasar sedang mengalami uptrend, Anda bisa menarik garis Fibonacci Retracement  dari swing low ke swing high. Sementara itu, ketika pasar mengalami downtrend, garis Fibonacci Retracement ditarik dari swing high ke swing low.

2. Ketika pasar sideway.

Namun ketika pasar sedang sideways pun Anda tetap bisa menggunakan Fibonacci Retracement untuk mencarai peluang bounce atau pantulan harga di area 38.2, 50 dan 61.8  (golden area).

Dalam prakteknya, para trader kerap bingung untuk menentukan swing high atau swing low mana yang harus digunakan. Nah, ternyata hal ini lumrah, lho. Ini dikarenakan, setiap trader memiliki persepsi dan analisa tersendiri. 

Tidak ada swing high dan swing low yang salah,yang penting bisa digunakan sebagai tumpuan untuk menarik garis Fibonacci Retracement. Lalu, penerapan Fibonacci Retracement bisa dikatakan valid atau tidak apabila harga telah bergerak dan menghasilkan suatu kondisi.

Fibonacci Retracement memiliki beberapa kegunaan. Antara lain untuk menentukan sejauh mana target profit yang akan trader dapatkan dalam sebuah tren. Tidak hanya itu, analisa teknik ini juga berfungsi untuk menentukan level koreksi dari tren dan memprediksi ke arah mana harga akan bergerak.

Lebih jelasnya bisa tonton video tutorialnya: https://youtu.be/PZ403kggQN0


Semoga bermanfaat
#tredingmudah | make trading so easy

Rabu, 19 Januari 2022

2 Fungsi Sederhana Bollinger Band Agar Trading Jadi Mudah




Pita Bollinger memiliki SMA (Simple Moving Average) yang terdiri dari dua pita yang masing-masing berada pada garis bawah dan garis atas SMA. Pita yang berada di atas disebut dengan Upper Bollinger Band sementara pita yang posisinya di bawah dikenal dengan sebutan Lower Bollinger Bands.

Bollinger Bands Sebagai Penentu Arah Trend

Bollinger Bands adalah salah satu indikator teknikal untuk menentukan arah trend pergerakan harga. Selain arah trend, indikator ini juga digunakan untuk menentukan keadaan jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Ciri khasnya, dalam kondisi pasar sideways(ranging), harga bergerak diantara dua band (pita). Kini, indikator ini sangat populer digunakan dalam perdagangan di berbagai jenis pasar finansial, termasuk pasar forex.



Bollinger Bands Sebagai Pengukur Volatilitas

Ukuran volatilitas pasar tampak pada lebar band. Jika volatilitas sedang tinggi, maka jarak kedua band akan makin melebar. Biasanya terjadi ketika perubahan kondisi pasa sideways menjadi kondisi trending. Sebaliknya, volatilitas pasar yang rendah tampak pada jarak kedua band yang makin menyempit, dan biasanya terjadi ketika ada perubahan dari kondisi pasar trending menjadi sideways.



Trending artinya harga menunjukkan kecenderungan bergerak ke satu arah dengan, baik naik saja ataupun turun saja.

Sideways berarti harga cenderung bergerak naik-turun-naik-turun dalam kisaran tertentu saja (terbatas).

Trading Dengan Bollinger Band Saat Sideways

Ketika pasar cenderung berada pada pasar sideways, Anda dapat melakukan open position (entry) ketika harga sudah melewati garis SMA 20 dengan target pada level band terdekat. Ini dilakukan dengan aturan:

Apabila harga menembus level SMA-20 ke arah atas, maka entry (buy) dapat dilakukan saat candle ditutup di atas SMA-20 dengan target close position (exit) ketika harga mencapai upper band.

Sedangkan jika harga menembus level SMA-20 ke arah bawah, maka entry (sell) dapat dilakukan saat candle ditutup di bawah SMA-20 dengan target close position (exit) ketika harga mencapai lower band.



Trading Dengan Bollinger Band Saat Trend

Lazimnya, orang-orang menggunakan Bollinger Band ketika keadaan pasar sideways. Tetapi, sebenarnya bisa juga dilakukan ketika keadaan pasar berada pada pasar trending dengan aturan:

Kondisi uptrend terjadi apabila harga telah melewati upper band dan harga penutupan berada di luar band dengan target close position (exit) ketika harga mencapai middle band.

Kondisi downtrend terjadi apabila harga telah melewati lower band dan harga penutupan berada di luar band dengan target close position (exit) ketika harga mencapai middle band.



Pada dasarnya bila Anda bisa memaksimalkan cara menggunakan Bollinger Band strategy ini, Anda juga bisa memaksimalkan keuntungan yang Anda dapatkan. Akan tetapi, sama seperti strategi lainnya, dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk mengaplikasikan Bollinger Band strategy dalam trading Anda.

Tonton video tutorialnya juga: https://youtu.be/oTbGdG13cPA


Semoga bermanfaat
#tredingmudah | make trading so easy

Selasa, 11 Januari 2022

Strategi Sederhana Trading Emas Harian (Scalping XAUUSD)

 


Sebagian besar trader sukses pasti mempunyai dan menggunakan sebuah strategi yang tepat. Sebelum trading di pasar forex, pastikan Anda memiliki sebuah strategi untuk memaksimalkan profit dan mengurangi potensi loss.


Berikut ini adalah strategi trading sederhana yang dapat Anda pakai saat trading emas harian. Perlu diketahui bahwa strategi trading emas berikut dapat dimanfaatkan oleh trader pemula maupun trader profesional.

Strategi trading emas ini menggunakan beberapa indikator tertentu sebagai dasar kuat terkait kapan trader harus masuk dan keluar pasar. Strategi trading sederhana melibatkan tiga indikator teknikal.

EMA (Exponential Moving Average)

indikator ini penting dalam memperbaiki indikator SMA (Simple Moving Average) yang pergerakannya cenderung lebih lambat. Indikator EMA dinilai bisa bekerja lebih baik dan sering digunakan oleh para trader harian karena dapat bereaksi lebih cepat daripada SMA.

Stochastic Oscillator

Indikator Stochastic ini dapat menggambarkan pergerakan harga ketika harga sudah menyentuh keadaan overbought atau oversold.

Relative Strength Index (RSI)

Indikator RSI ini merupakan salah satu indikator oscillator yang mengukur perbandingan rata-rata kenaikan dan penurunan harga dan dapat menunjukkan level overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). Selain itu, indikator ini juga mampu melakukan deteksi terkait dengan probabilitas terjadinya perubahan atau pergantian arah trend.

Indikator Teknikal:

- EMA 5, EMA 10


- Stochastic Oscillator



- RSI

 

Strategi buy XAUUSD

Ketika garis EMA 5 memotong dari bawah garis EMA 10 dan garis stochastic naik tetapi masih di bawah 80.00. Sementara itu RSI berada di atas 50 dan tidak dalam kondisi overbought.

Strategi sell XAUUSD

Ketika garis EMA 5 memotong dari atas garis EMA 10 dan garis Stochastic menurun namun masih di atas 20.00 Selain itu RSI tidak dalam kondisi sedang oversold.



Strategi EXIT Buy/Sell

Ketika terjadi closing candle dibawah garis EMA 10 untuk Open Buy atau terjadi closing candle diatas garis EMA 10 untul Open Sell


Tonton video tutorialnya disni: Trading Scalping XAUUSD/GOLD Dengan 3 Indikator



Semoga bermanfaat
#tredingmudah | make trading so easy



Selasa, 04 Januari 2022

Trading Berdasarkan Sentimen Pasar



Sentimen Pasar adalah sikap kesepakatan bersama (konsensus) dari para pelaku pasar, untuk mengantisipasi pergerakan harga dalam suatu kondisi tertentu.

Sikap ini merupakan akumulasi dari berbagai faktor fundamental dan teknikal, termasuk di dalamnya pola pembentukan harga serta rilis data ekonomi ataupun berita global yang dianggap penting.

Sebagai seorang trader, sudah menjadi tugas Anda untuk mengetahui sentimen pasar. Anda tidak bisa mengatakan ke pasar apa yang Anda inginkan, tetapi Anda bisa bereaksi untuk menanggapi apa yang terjadi di pasar. Sentimen pasar merupakan suatu penggerak yang begitu kuat sehingga dapat mempengaruhi arah dan pergerakan pasar.

Indikator Untuk Mengukur Sentimen Pasar

Pada dasarnya, untuk seorang trader atau investor akan bisa mengukur sentimen pasar dengan menggunakan intuisi. Tentu bukan keputusan yang asal tebak, melainkan dari pengalaman yang lama dan pengamatan mendalam terhadap perilaku pasar.

Sebelum membuka perdagangan, sangat penting untuk menganalisis sentimen pasar saat ini. Sebagai contoh, perkirakan berapa jumlah trader yang memilih mempertahankan posisi long (Beli) dan posisi short (Jual) saat ini.

Dengan statistik seperti itu, Anda bisa menolak untuk membuka perdagangan yang pasti akan kalah atau sebaliknya, untuk mengkonfirmasi niat Anda dengan membuka perdagangan baru.


Belilah ketika lebih dari 60% trader di posisi short atau, sebaliknya, jual ketika sebagian dari mereka di posisi long. Ini merupakan logika paling umum dari analisis sentimen pasar.

Frekuensi Pembaruan

Indikator sentimen pasar diperbarui sekali setiap jam dengan pengaturan bawaan (by default), tetapi Anda bisa mengurangi interval menjadi setiap menit, jika perlu.

Anda juga bisa memperbarui data secara manual dengan mencentang “waktu” pada panel indikator.


Pengaturan Indikator


  • Show Symbol. Pilih salah satu dari opsi-opsi berikut:
            Current Symbol – pasangan mata uang ditentukan secara otomatis.
            Defined Symbol – menyediakan pasangan mata uang yang dibutuhkan di entri berikutnya.
  • Signal Ratio (1-49). Menentukan batas-batas di mana sinyal terbentuk, untuk indikator rasio beberapa posisi trader. Jika 40 dipilih, sinyal Beli akan muncul pada nilai 40 atau kurang; dan sinyal Jual akan muncul pada nilai 60 atau lebih.
  • Server Time Offset-Pilih zona waktu. Dengan pengaturan bawaan (by default), zona waktu akan ditentukan secara otomatis. Parameter ini hanya memengaruhi blok yang menunjukkan waktu pembaruan terakhir, tetapi tidak memengaruhi frekuensi pembaruan.
  • Color Scheme-Tersedia dua skema warna: latar belakang putih dan hitam. Dengan pengaturan bawaan (by default), skema warna akan ditentukan secara otomatis.
  • Indicator Position & Offset-Anda bisa mengganti pada sudut mana indikator diletakkan pada grafik, serta menetapkan ruang dari sudut ini.
  • Update Interval-Frekuensi di mana indikator akan meminta data dari server. Frekuensi bervariasi dari 5 sampai 60 menit.

Bagaimana menambahkan Indikator Sentiment.Lite pada MT4

  • Unduh indikator Sentiment.Lite klik disini
  • Copy file ke folder MQL4/indicators di terminal Anda;
  • Buka ulang terminal MT4;
  • Jalankan indikator dengan melakukan klik dobel nama indikator pada Navigator MT4;
  • Centang kotak “Allow Impor DLL” dan klik “OK“;
  • Indikator akan tampil pada grafik;



Sesuaikan pengaturan indikator menurut kebutuhan Anda: klik CTRL+I, pilih indikator dari daftar, dan beralihlah ke tab “Input“.

Jika Anda mengalami kesulitan saat menginstal indikator, silakan komen di bawah ini.

Tonton juga video tutorialnya disini: https://youtu.be/egZXX0vjbo4


Semoga bermanfaat
#tredingmudah | make trading so easy

Rabu, 29 Desember 2021

Memasang Auto Support & Resistance Pada Meta Trader 4



Indikator Support & Resistance (S&R) bertujuan untuk membantu para trader dalam melakukan day trading mereka. Secara otomatis, ia menempatkan level-level yang harganya telah berinteraksi secara aktif dan menggambarnya pada grafik MT4 berupa area persegi panjang.

Kisaran harga (ketinggian) area support atau resistance bergantung pada penyebaran antara tinggi dan rendah harga sesuai dengan keadaan naik/turun level. Level resistance ditandai dengan warna oranye dan level support ditandai dengan warna biru.

Indikator S&R tidak mewarnai ulang. Namun, kemunculan tinggi/rendah baru dalam kisaran sebuah support/resistance tertentu dapat memperluas ketinggiannya. Cocok untuk time frame M15, M30 terbaik adalah H1.

Cara Indikator Menempatkan Level-level

Ada banyak pendekatan untuk menggambar level-level support and resistance. Misalnya, Indikator Pivot Points yang menggunakan data dari Candle-candle sebelumnya. Sebagai gantinya, indikator S&R mengidentifikasi level-level dengan jumlah maksimum harga yang tersentuh (touch).

Touch merupakan konsep subjektif karena setiap orang menginterpretasikannya dengan caranya masing-masing. Karena itu, kami menggunakan sebuah indikator Fraktal yang tersedia dengan gratis untuk mengidentifikasi semua touch, yang juga merupakan level-level ekstrim dari harga.

Formula indikator Fraktal bekerja tanpa terikat dengan jangka waktu sehingga indikator S&R dapat digunakan pada jangka waktu apa pun. Setelah mengidentifikasi dan menandai semua touch, algoritma indikator akan menempatkan level-level dengan angka maksimum dari interaksi harga dan menampilkannya pada grafik.

Untuk melihat terjadinya interaksi harga dengan sebuah level tertentu, klik pada angka yang menunjukkan berat level di sisi kiri persegi panjang.


Seperti yang bisa Anda lihat, beberapa interaksi berada di luar persegi panjang, tetapi bukan berarti terjadi eror pada indikator. Touches digunakan untuk mengidentifikasi level-level dengan lebih tepat.

Level-level Support dan resistance sendiri hanya mengisi kurang dari 50% area yang dianalisis oleh algoritma.

Indikator Support & Resistance

Merupakan level-level referensi harga penting yang membantu para trader dalam melakukan perdagangan Forex. Jadi, indikator S&R sangat kompatibel dengan indikator atau sistem perdagangan lainnya.

Jika Anda adalah seorang trader pemula, penting bagi Anda untuk mempelajari bagaimana menggambar sendiri level-level support dan resistance. Namun, indikator S&R dapat menjadi sebuah alat yang berguna jika Anda belum cukup mahir.

Indikator S&R juga berguna bagi para trader berpengalaman karena ia menghemat waktu dalam menggambar level.

Trading Menggunakan Indikator Support & Resistance

Ada 2 teknik utama dalam melakukan perdagangan level-level Support & Resistance:
  • Pemantulan dari sebuah level (rebound/bounce),
  • Pembobolan level (breakout),



Pengaturan Level Indikator Support & Resistance

Jendela pengaturan indikator memiliki beberapa tab. Anda tidak akan mengalami kesulitan dengannya. Jadi, kita hanya akan menganalisis pengaturan yang tampil pada tab "Inputs".



Pengaturan Level

  • Level Vertical Width Ketinggian maksimum area-area support dan resistance. Secara bawaan (by default), pada 5.0. Semakin tinggi nilai, semakin besar kisaran harga yang dijangkau oleh level-level support dan resistance yang digambar.
  • Levels Frequency on chart Menentukan frekuensi semua level yang ditampilkan pada grafik MT4. Nilai bawaan parameter adalah “Normal”. “More” akan menunjukkan lebih banyak level dalam kisaran harga yang sama. "Less” hanya area-area support dan resistance yang akan ditampilkan pada grafik.
  • Breakout sensitivity merupakan sensitivitas indikator untuk meningkatkan level breakout. Secara bawaan (by default), “Sensitivitas Breakout” diatur pada “Rata-rata”.

Opsi Tampilan

  • Levels Display Period mengatur kedalaman level-level support dan resistance. Nilai bawaannya adalah “Medium”= 60 Candle, “Short”=30 Candle dan “Long”=120 Candle.
  • Minimum touches to show (by default), nilainya diatur pada 5. Artinya, indikator hanya akan menggambar area-area support dan resistance yang telah berinteraksi dengan harga sebanyak 5 kali atau lebih.
  • Show touches count Parameter ini Jika diatur pada “Ya”, jumlah interaksi harga dengan level (berat level) ditampilkan di sebelahnya. Jika diatur pada “Tidak”, informasi ini tidak ditampilkan.
  • Show touches on Pengaturan ini untuk menampilkan interaksi harga dengan level ketika Anda mengeklik angka.
  • Projection length mengatur panjangnya garis putus-putus (proyeksi) pada bars.

Opsi Warna

  • Color Scheme Tersedia dua skema warna: latar belakang putih dan hitam. Dengan pengaturan bawaan (by default), skema warna akan ditentukan secara otomatis.

Bagaimana menambahkan Support & Resistance pada MT4

  • Unduh indikator Support & Resistance disini
  • Copy file ke folder MQL4/indicators di terminal Anda


  • Buka ulang terminal MT4
  • Jalankan indikator dengan melakukan klik dobel nama indikator pada Navigator MT4



  • Centang kotak “Allow Impor DLL” dan klik “OK“



  • Indikator akan tampil pada grafik



Sesuaikan pengaturan indikator menurut kebutuhan Anda: klik CTRL+I, pilih indikator dari daftar, dan beralihlah ke tab “Input“. Jika ada yang masih ingin ditanyakan silahkan komen dibawah.

Tonton juga video tutorialnya disini: https://youtu.be/1txX02k42Ho


Semoga bermanfaat
#tredingmudah | make trading so easy


Selasa, 28 Desember 2021

Cara Pemasangan Indikator Pivot Point Pada Meta Trader 4



Indikator secara otomatis menarik level-level Pivot yang penting di terminal MT4 menggunakan pendekatan-pendekatan yang paling popular. Pivot Points mungkin merupakan indikator Pivot yang terbaik untuk MT4


Pemakaian Pivot Points


Trading menggunakan Pivot Points adalah bahwa harga cenderung lebih sering menyentuh harga penutupan hari kemarin daripada melebihi kisaran harga hari sebelumnya. Itulah sebabnya periode perhitungan dalam Pivot Points adalah perhitungan harian.

Semua level Pivot berperan sebagai support dan resistance. Salah satu keuntungan dari indikator Pivot adalah kepopulerannya, karena semakin banyak trader yang mengunakan aplikasi yang sama, maka semakin banyak pula harga yang akan berinteraksi dengannya.


Pengaturan Indikator

  • Calculation Method: Pilih metode perhitungan Pivot Points: Classical, Camarilla, Woodie, Fibonacci.
  • Calculation Period: Menentukan periode pengambilan nilai-nilai tertinggi (H), terendah (L), dan penutupan (C).
  • Number of Periods to show: Jumlah periode sebelumnya ditampilkan pada grafik. Parameter ini tidak diperhitungkan jika opsi “Hanya tampilkan periode saat ini” diaktifkan.
  • Show Only Recent Period: Menampilkan satu atau lebih periode perhitungan.
  • Depth of Levels: Membatasi jumlah garis support dan resistance yang ditampilkan pada grafik.
  • Right Shift: Meneruskan garis sampai penuh ke batas kanan grafik.
  • Color Scheme: Mendeteksi secara otomatis skema warna pada indikator. Memungkinkan juga untuk mengubah warna latar belakang secara manual.


Bagaimana menambahkan Pivot Points pada MT4


Download indikator PivotPoints.All-in-One disini 

Copy file ke folder MQL4/indicators di terminal MT4 Anda;





Buka ulang terminal MT4

Jalankan indikator dengan melakukan klik dobel nama indikator pada Navigator MT4



Centang kotak “Perbolehkan Impor DLL” dan klik “OK“



Indikator akan tampil pada grafik;


Sesuaikan pengaturan indikator menurut kebutuhan Anda
Jika Anda mengalami kesulitan saat menginstal indikator, silahkan komen dibawah.

Tonton juga video tutorialnya disini: https://youtu.be/zdXFXQOBABY


Semoga bermanfaat
#tredingmudah | make trading so easy

Jumat, 05 November 2021

2 Cara Mudah Tentukan Support & Resistance



Dalam trading forex dan komoditi, harga selalu bergerak naik dan turun karena adanya supply and demand. Arah dari pergerakan harga tersebut bisa diperkirakan dengan cara melakukan analisa teknikal. Salah satu caranya yaitu dengan mengenali level Support dan Resistance.

Support merupakan suatu area level harga dimana pada level tersebut demand cukup besar untuk menahan turunnya harga (Demand>Supply). Pada level ini, harga cenderung berhenti bergerak turun dan kemungkinan besar akan naik lagi. Bahasa praktisnya, Support adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bearish (turun).

Resistance merupakan suatu area level harga di mana pada level tersebut supply cukup besar untuk menghentikan naiknya harga (Supply>Demand). Pada level ini, harga cenderung berhenti bergerak naik dan kemungkinan besar akan turun lagi. Bahasa praktisnya, Resistance adalah level yang diperkirakan akan menahan pergerakan bullish (naik).

1.Support Dan Resistance Berdasarkan Swing High - Swing Low


Cara sederhana yang sering digunakan untuk menentukan Support dan Resistance adalah memberi tanda pada level-level harga tertinggi (High) atau harga terendah (Low) yang baru terbentuk. Aturannya:

  • Jika harga gagal menembus suatu level tertinggi yang baru terbentuk, maka level tersebut adalah swing high dan berlaku sebagai Resistance.
  • Jika harga gagal menembus suatu level terendah yang baru terbentuk, maka level tersebut adalah swing low dan berlaku sebagai Support.


2.Support Dan Resistance Berdasarkan Pivot Point


Seperti diketahui, Pivot Point banyak digunakan oleh para trader harian yang trading dengan time frame lebih rendah dari Daily. Tujuannya adalah memperoleh level-level Support dan Resistance (untuk menghitung level Support dan Resistance berdasarkan Pivot Point bisa dibaca disini atau dengan menggunakan (kalkulator Pivot Point).




Resistance menjadi Support. Support menjadi Resistance


Selain itu, perlu diingat bahwa garis level Support akan berubah fungsi menjadi garis level Resistance bila berhasil ditembus (break); dan sebaliknya, garis level Resistance akan berubah fungsi menjadi garis level Support, bila berhasil ditembus.

Jadi, ketika resistance “jebol” maka harga akan terus bergerak naik. Resistance yang tadinya berada diatas harga, sekarang posisinya sudah berada dibawah harga. Pada saat itulah resistance menjadi support.


Demikian juga dengan support. Ketika support “jebol” (break) maka harga akan terus bergerak turun. Support yang tadinya berada dibawah harga, sekarang posisinya sudah berada diatas harga. Pada saat itulah support menjadi resistance.


Ketika terjadi pergerakan harga yang signifikan, biasanya level-level pivot ini justru terlewatkan. Sementara itu, para trader cenderung lebih melihat pada level psikologis atau swing high dan swing low.

Memahami Support & Resistance dalam trading mata uang asing penting dilakukan agar Anda bisa mengambil keputusan yang tepat. Pahami indikator yang tepat agar Resistance dan Support bisa ditentukan dengan tepat.



Semoga bermanfaat,
#tredingmudah | make trading so easy


Kamis, 26 Agustus 2021

Trader Pemula Trading Lebih Mudah Dengan EMA 8-21-55

EMA adalah kependekan dari Exponential Moving Average 

Indikator ini boleh dikatakan yang paling tua dan sederhana, namun indikator ini tetap terus dipakai oleh trader karena sederhana dan mudah dibaca.

EMA 8-21-55 merupakan kombinas dari EMA periode 8 periode 21 dan periode 55 yang memberikan signal sebagai berikut : Entry jika terjadi perpotongan antara EMA periode 8 dan 55 serta Exit jika terjadi perpotongan antara EMA periode 8 dan 21.


EMA 8-21-55 disesuaikan dengan time frame trading

Semakin rendah time frame trading EMA akan memberikan respons yang lebih cepat, karena jika Anda menggunakan time frame rendah tentu menginginkan EMA 8-21-55 bisa memberikan sinyal Entry dan Exit sesegera mungkin.


Berapa periode waktu yang pas untuk EMA 8-21-55

Tidak ada patokannya, untuk time frame perlu dilakukan backtest untuk pasangan mata uang tertentu sehingga diketahui periode waktu berapa yang cukup akurat. Disini saya lebih senang menggunakan time frame M30 atau H1.

Perlu melakukan backtest untuk bisa menentukan mata uang apa dan time frame berapa yang sesuai dengan EMA 8-21-55 tentunya sesuai dengan gaya trading anda, selamat mencoba.


Tonton juga videonya:


#tredingmudah | make trading so easy

Selasa, 24 Agustus 2021

3 Fungsi Parabolic SAR (Stop And Reverse) Dalam Trading

Indikator Parabolic SAR dikembangkan untuk menganalisis pasar yang sedang tren. Indikator ini mirip dengan Moving Average dengan satu-satunya perbedaan bahwa Parabolic SAR bergerak dengan akselerasi yang lebih tinggi dan dapat mengubah posisinya dari segi harga.

Indikator berada di bawah harga di pasar bull (Tren Naik), dan diatas ketika pasar bearish (Tren Turun). Jika harga melintasi garis Parabolic SAR, indikator berubah, dan nilai selanjutnya terletak di sisi lain harga. Ketika pergantian indikator seperti itu benar-benar terjadi, harga maksimum atau minimum untuk periode sebelumnya akan menjadi titik awal. Ketika indikator berbelok, itu memberikan sinyal akhir tren (tahap koreksi atau datar).

Parabolic SAR adalah indikator yang bisa untuk menentukan titik exit. Posisi buy sebaiknya ditutup saat harga turun di bawah garis SAR, posisi short sebaiknya ditutup saat harga naik di atas garis SAR. Seringkali indikator ini juga bisa berfungsi sebagai trailing stop line.

Parabolic SAR adalah indicator yang cukup unik karena berbentuk titik lingkaran yang dengan mudah dibaca oleh para trader untuk mendapatkan informasi batas harga. Jika posisi long terbuka (yaitu, harga berada di atas garis SAR), garis Parabolic SAR akan naik, panjang pergerakan garis SAR tergantung pada skala pergerakan harga.


Parabolic SAR memilik 2 settingan, yaitu Step dan Maksimum. 

Step merupakan nilai berkaitan dengan akselerasi. Standar angka step adalah 0.02. input ini berpengaruh pada sensitivitas indikator parabolic SAR yang anda pasang. Jika anda menambah angka tersebut, maka sensitivitasnya otomatis bertambah dan membuat banyak sinyal untuk anda. Ini dapat menyebabkan kebingungan.

Maksimum nilai standar nya adalah 0.2. Ini bisa dibilang angka ekstrem point.


Nilai indikator meningkat jika harga bar saat ini lebih tinggi dari bullish sebelumnya dan sebaliknya. Faktor akselerasi akan berlipat ganda pada saat yang sama, yang akan menyebabkan Parabolic SAR dan harga bersatu. Dengan kata lain, semakin cepat harga naik atau turun, semakin cepat indikator mendekati harga.

Kesimpulan :

Dalam penerapannya, Parabolic SAR bisa anda jadikan acuan entry maupun exit, bahkan menjadi titik dimana anda memasang stop loss. Ingatlah bahwa Parabolic SAR adalah indicator yang memberikan informasi tentang Stop dan Reverese.

3 Fungsi Parabolic SAR :

1.Menentukan level titik entry. 
2.Sebagai penentu level stop loss. 
3.Mejadikan level exit point (take Profit)

Tonton juga videonya:


#tredingmudah | make trading so easy

Selasa, 06 Oktober 2020

Price Action #3 - Formasi Doji


Belajar trading Price Action dengan pola candlestick yang sangat sederhana yaitu candle Doji. Pola ini biasanya digunakan sebagai indikasi terjadinya konsolidasi.

Hanya dengan melalui pola candle yang tergambar, Anda sudah bisa mengatur ancang-ancang untuk open posisi.

Fungsi Candlestick Doji

Namun untuk mengetahui arah pergerakan harga dengan lebih baik, Anda masih perlu menggunakan konfirmator candle. Doji merupakan bentuk Candlestick yang mencerminkan keseimbangan antara pembeli dan penjual di pasar.

4 Formasi Doji

Tubuh Candlestick Doji yang sangat pendek ini mengindikasikan bahwa meskipun harga sempat naik turun secara ekstrim, pasar lebih memilih menutupnya di level yang hampir sama dengan harga pembukaan. Apakah bentuk Doji ini hanya satu saja? Jangan salah, ada 4 jenis bentuk Candlestick yang populer digunakan dalam metode trading dengan Doji.

Formasi Doji

Gambar di atas menjelaskan bahwa para pelaku pasar sedang memantau harga. Tubuh atau Body Candlestick Doji sangat pendek sehingga hampir tidak terlihat. Sedangkan sumbu atau lidi terbentuk memanjang melebihi besar Body-nya.

Doji adalah salah satu sinyal trading yang paling nyata dalam pola candlestick. Doji tetap dianggap sebagai sinyal trading yang valid hingga kini.

Doji adalah pola candlestick yang terbentuk karena harga Open dan harga Close-nya sama atau hampir sama, sehingga candle ini seperti tidak mempunyai body. Doji sering terlihat pada chart dan tidak tergantung dari time frame, Doji bisa terbentuk pada chart mingguan (weekly), harian (daily) atau bahkan 5 menit.

Doji terbentuk ketika pasar sedang konsolidasi atau ragu-ragu mengenai arah pergerakan harga selanjutnya.

Doji Follow Trend

Doji Reversal

Di sini tampak jelas bahwa sentimen Bullish dan Bearish berada dalam keadaan seimbang, atau antara Buyer dan Seller saling menunggu pergerakan harga selanjutnya, apakah akan meneruskan pergerakan harga sesuai dengan arah tren sebelumnya, atau akan membuat pembalikan harga (reversal). Oleh karena itu, Doji biasa dianggap sebagai sinyal konsolidasi.

Mengindikasi Trend Lanjutan

Untuk mengetahui kepastian arah pergerakan harga selanjutnya, maka diperlukan konfirmasi dari bar candlestick yang terbentuk setelah Doji.

Jika candle yang terbentuk setelah Doji searah dengan tren sebelum Doji, maka yang terjadi biasanya penerusan tren. Sebaliknya,

Jika candle setelah Doji berlawanan dengan tren yang terbentuk sebelum Doji, maka dapat diasumsikan bahwa pergerakan harga selanjutnya akan mengalami reversal.

Demikian cara sederhana dalam trading Price Action dengan menggunakan pola formasi Doji, memang cara ini sangat jauh dari sempurna dan setiap keputusan trading selalu mengandung nilai resiko jangan lupa untuk tetap menggunakan stop loss sebagai batas maksimal atas resiko trading Anda.


Tonton juga videonya;


#tredingmudah | make trading so easy